INDAHNYA PERSAUDARAAN


ISLAM adalah suatu agama yang fleksibel, kenapa dibilang flelksibel? karena islam itu dapat diletakkan dimana saja, diletakkan dengan ilmu ia tidak menolak, jika di ajak untuk berdebat ia siap menantang,

Bahkan mereka mengatakan: “Muhammad telah membuat-buat Al Qur’an itu”, Katakanlah: “(Kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surah-surah yang dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar”.(QS. Hud: 13)

Islam adalah agama yang rahmatan lil ‘alamin, setiap ajarannyapenuh dengan hikmah, dan manfaat. Salah satu diantara keindahan islam itu adalah menjalin hubungan persaudraan antar umat muslim.
Rasulullah saw bersabda:

“ tidak beriman seseorang diantara kamu sehingga ia mencintai saudaranya sendiri sebagaimana iamencintai dirinya sendiri” (HR. Bukhari dan Muslim)

Islam tidak akan membiarkan seseorang terlantar, islam tidak akan membiarkan seseorang itu hidup sendiri, karena sebelumditanya kenapa kita harus membutuhkan orang lain? Islam sudah mengetahui jawabannya islam sudah mengetahui hakikat manusia, manusia itu makhluk sosial yang tak bisa hidup sendiri, manusia akan lemah jika ia hidup sendiri dan akan menjadi kuat jika ia bersama dengan kelompoknya, bahkan manusia tak akan bisa hidup tanpa bantuan dari sesamanya. Maka hadits diatas menegaskan tidak beriman jika kita tidak mencintai saudara kita.

Tapi dalam tanda kutip disini, bukan antara lawan jenis yang bukan mahramnya, kalau hal ini islam sangat melarang.

“Telah tertulis atas anak adam nasibnya dari zina. Akan bertemu dalam hidupnya, tidak bisa tidak. Maka kedua mata, zinanya adalah memandang.
Kedua telinga, zinanya berupa menyimak dengarkan. Lisan, zinanya berkata. Tangan zinanyamenyentuh. Kaki, zinanya berjalan. Dan zinanya hati adalah ingin dan angan-angan. Maka akan dibenarkan hal ini oleh kemaluan, atau didustakan” (HR Muslim, dari Abu Hurairah).

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk,” (al-Israa’: 32)

Sudah jelas zina itu adalah seburuk buruk jalan dan sejelek-jelek perbuatan. Terkumpul padanya seluruh bentuk kejelekan yakni kurangnya agama, tidak adanya wara’, rusaknya muru’ah (kehormatan) dan tipisnya rasa cemburu.

Hingga engkau tidak akan menjumpai seorang pezina itu memiliki sifat wara’, menepati perjanjian, benar dalam ucapan, menjaga persahabatan, dan memiliki kecemburuan yang sempurna kepada keluarganya. Yang ada tipu daya, kedustaan, khianat, tidak memiliki rasa malu, tidak muraqabah, tidak menjauhi perkara haram, dan telah hilang kecemburuan dalam hatinya dari cabang-cabang dan perkara-perkara yang memperbaikinya. (lihat Raudhatul Muhibbin [360]).

Sudah jelas, walaupun islam mewajibkan mencintai saudaranya, tetapi bukan berarti islam membolehkan untuk berkhalwat. Nah jadi mencintai yang bagaimana yang diajarkan islam?

Ialah mencintai dengan penuh kelembutan, saling berbagi, memuliakan tamu, dan menghormati tetangga. Rasulullah Saw bersabda:

“Barang siapa yang beriman kepada Allah, rasulnya dan hari akhir hendaklah ia berkata baik atau diam, barang siapa yang beriman kepada Allah, Rasulnya dan hari akhir hendaklah ia menghormati tetangga, barang siapa yang beriman kepada Allah, rasulnya dan hari akhir hendaklah ia memuliakan tamu (HR. Bukhari dan Muslim)

Sekarang kita sudah mengetahui, ternyata islam sangat memperhatikan hubungan sesama muslim.

Maka dari itu mari kita mencintai saudara kita, jika ia menyakiti kita maafkanlah karena itu jauh lebih baik dari pada mendendam, jika ia mendiami kita, maka tersenyumlah dan sapalah. Mulai dari sekarang kita cari teman sebanyak-banyak nya, dan kita kurangi musuh.

Wallahu’alam

Oleh : Nur Halimah
LKMAI Fp Indahnya Islam 2012

About islami123

jendela islami,. Menggapai Indahnya hidup dengan beribdah dan saling berbagi

Posted on 10 September 2012, in LKMAI Edisi 1, renungan. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan komentar